-->
  • Jelajahi

    Copyright © PARADIGM
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Mengurangi Kecemasan

    Kusnadiaal
    Kamis, 16 April 2020, Kamis, April 16, 2020 WIB Last Updated 2020-04-19T13:26:49Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Oleh: Kusnadi


    Kehidupan manusia berkisar antara kesuksesan, prestasi, kesenangan, kegembiraan dan
    kegagalan, penderitaan, dan kecemasan. Banyak penderitaan dan kegagalan dapat
    dicegah atau diobati, tentu saja dengan upaya keras. Jelaslah, manusia bertanggungjawab
    menundukkan alam dan mengubah kemalangan hidup menjadi keberuntungan hidup.

    Namun demikian, banyak kejadian pahit tak dapat dicegah atau juga tak dapat ditentang.
    Misal, ambil contoh usia lanjut. Berangsur-angsur orang pasti berusia lanjut dan pasti
    mengalami kemerosotan kondisi jasmani akibat usia lanjut. Usia lanjut, kemunduran
    kondisi tubuh dan penyakit membuat hidup orang lanjut usia terasa sulit. Takut mati dan
    takut mewariskan dunia fana ini kepada orang lain selalu terasa menyakitkan hati.

    Keyakinan religius memberikan kepada manusia kekuatan untuk menentang dan
    kekuatan bertahan serta mengubah kepahitan hidup menjadi terasa manis. Orang yang
    memiliki keyakinan religius tahu bahwa segala yang ada di dunia ini ada skemanya.
    Seandainya orang tersebut tidak mungkin keluar dari kepahitan hidup, maka Allah akan
    memberinya kompensasi dengan cara lain, dengan catatan dia menunjukkan reaksi yang
    baik terhadap kemalangan hidupnya.

    Baca juga : Wujud Sholat Dalam Kitab Fihi Ma Fihi
    Bagi orang yang takwa, usia lanjut itu
    menyenangkan dan lebih nikmat ketimbang usia muda karena dua alasan: Pertama, dia
    tidak percaya kalau usia lanjut merupakan akhir segalanya; kedua, waktu yang masih ada
    dimanfaatkannya dengan asyik memuja dan mengingat Allah.

    Sikap orang beriman terhadap kematian beda dengan sikap orang tak beriman. Bagi
    orang beriman, kematian bukanlah berarti kehancuran total, melainkan hanyalah
    peralihan dari dunia fana yang kecil ini ke alam abadi yang agung. Kematian berarti
    meninggalkan "dunia kerja" menuju "dunia hasil." Karena itu orang beriman menyikapi
    rasa takut matinya dengan menyibukkan diri berbuat baik, dan perbuatan baik ini oleh
    agama disebut dengan "amal saleh."

    Para psikiater mengakui bahwa merupakan suatu fakta yang tak terbantahkan bahwa
    kebanyakan penyakit jiwa diakibatkan oleh kecemasan mental dan kepahitan hidup, dan
    penyakit ini lazim dijumpai di kalangan orang-orang nonreligius. Penyakit zaman modern
    ini, yang muncul akibat lemahnya keyakinan religius, berupa semakin meluasnya
    penyakit jiwa dan saraf.•
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +