-->
  • Jelajahi

    Copyright © PARADIGM
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Catatan Kecil : Semua Tentang Ide Dan Gagasan

    Kusnadiaal
    Jumat, 12 Februari 2021, Jumat, Februari 12, 2021 WIB Last Updated 2021-02-12T15:49:43Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Menjadi mahasiswa adalah kesempatan yang patut kita syukuri, karena dengan menjadi mahasiswa memiliki kesempatan terdidik untuk menjadi manusia yang mengenal dunia dengan segala bentuk kemungkinannya, lalu mencoba menyikapi dengan fikiran yang adil dan jiwa yang merdeka.

    Meskipun tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan kita pesimis dalam memandang dunia pendidikan (khususnya di bangku kuliah). Dengan banyaknya arus informasi yang serba cepat tanpa filterisasi yang tepat, dan banyak pengaruh lainnya.

    Mungkin bagi kebanyakan aktivis mahasiswa, baru memiliki pemahaman yang mumpuni setelah melewati proses gemblengan kaderisasi yang disiplin, keras dan menjenuhkan di organisasinya masing-masing.

    Tentu kita semua mengamini bahwa ide dan gagasan akan selalu hidup, kata-kata tidak akan mati, dan suara akan lebih lantang ketika sudah berada didalam kubur. Ide dan gagasan membentuk bangunan konsep yang utuh, selagi masih berupa konsep maka tidak memiliki pengaruh yang nyata, kecuali bagi mereka yang kagetan. Dunia menjadi maju bermula dari ide dan gagasan, usaha mematikannya berarti mematikan kemajuan dunia.

    Gagasan dan Pergerakan

    Gagasan dan pergerakan tidak bisa saling terlepas, dengan berbagai macam dinamika yang mengelilinginya, keduanya memiliki keterkaitan yang bersambung dari ujung akar sampai ujung daun perjuangannya (seperti jaringan floem dan xylem), yang menghantarkan kepada buahnya yaitu terbentuknya pribadi militan yang bertanggung jawab dengan ilmu yang diamalkannya.

    Ada sebuah simpulan klasik tentang capaian suatu gerakan, pasca rentetan tragedi tahun 1998 sampai tumbangnya Presiden Soeharto, “Yang mencetuskan kaum cendekiawan. Yang menggerakkan mahasiswa. Yang menikmati kaum oportunis”. Mengapa itu terjadi? Bukan berarti mahasiswa dulu hanya sekedar bergerak begitu saja, melainkan kunci-kunci penerapan gagasan tidak berada pada pihak mahasiswa. Lalu apa yang terjadi setelah itu? Persis seperti yang dikatakan Gus Dur di alam sana, “Semuanya sudah menjadi Soeharto”.

    Gagasan dan pergerakan harus berada pada satu pihak dan alur yang sama, tentunya dengan memahami keluasan wawasan dan keluasan ruang peran terlebih dahulu, demikianlah kira-kira untuk menggambarkan suatu paradigma ‘kritis transformatif’. Bukan kritik yang hanya sekedar kritik, juga bukan kritik yang hanya dilengkapi dengan narasi retorika solusi, tapi juga kritik dengan tawaran sesuatu yang sudah terterapkan.

    Sudah bukan lagi zamannya, solusi untuk memperbaiki keadaan suatu Negara adalah dengan mengkudeta kekuasaan, apalagi mengubah bentuk negara, beruntunglah masa peralihan dari Soeharto ke BJ Habibi, Indonesia terselamatkan dari marabahaya. Sepertinya, kita harus kembali mengingat ucapan Sayidina Ali bin Abi Tholib “Saat rasulullah masih ada pengikutnya seperti aku, tapi sekarang pengikutku seperti kalian”.





    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +